FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LUASNYA PASAR
Luas
sebuah PASAR di samping tergantung pada luasnya hubungan antara permintaan dan
penawaran, tergantung pula pada faktor-faktor sebagai berikut:
1. 1. Barang
yang diperjualbelikan dipergunakan di mana-mana
Tidak semua barang dapat di berbagai daerah, karena tidak
semua masyarakat memiliki kesamaan jenis dalam produk atau barang yang
dikonsumsinya. Misalnya : Sweater tebal sangat berguna bagi para
konsumen yang berada di daerah kutub,
namun baju itu tidak cocok masyarakat Indonesia. Dengan demikian produk tersebut hanya
diperjualbelikan di daerah kutub. Apa saja yach faktor yang lain...???
Sebaliknya, seperti halnya udang
dapat dikonsumsi oleh berbagai ras, daerah dan golongan masyarakat,
sehingga produk ini dapat kita jumpai di mana-mana, akibatnya produk tersebut
mengalami perluasan pasar.
Maaf semuanya, saya ingin sampaikan beberapa hal yang kiranya perlu Anda baca juga:
Maaf semuanya, saya ingin sampaikan beberapa hal yang kiranya perlu Anda baca juga:
2.
Barang
yang diperjualbelikan dapat disimpan lama.
Adanya produk yang tahan lama (awet) dapat
menciptakan perluasan PASAR. Misalnya: produk perikanan berupa ikan, kerang
dsbnya, mayoritas produk tersebut tidak dapat disimpan lama, sehingga
pendistribusiannya tidak begitu luas karena dapat mengakibatkan kebusukan dan
berdampak pada biaya penyusutan terlalu banyak.
Beda halnya dengan produk ikan olahan yang bisa
lebih awet, sehingga pendistribusiannya lebih luas.
3.
Biaya-biaya
transportasi.
Dalam pendistribusian barang
dari tempat produksi sampai ke tangan konsumen memerlukan transportasi sebagai
sarana angkut produk, sehingga sudah jelas biaya produksi sangat mempengaruhi
perluasan pasar.
4.
Standarisasi
produk.
Kemungkinan mengadakan
standarisasi akan mempengaruhi perluasan pasar thd barang yang diproduksi.
Misalnya: standarisasi label, pencantuman tanggal kadaluarsa, ijin BPOM, adanya
lisensi ISN (International Standaritation Number) dan lain-lain.
JENIS PASAR HASIL PERIKANAN
BERDASARKAN WILAYAH
1.
Pasar
Lokal
Pasar lokal atau pasar pengumpul
(local assembling) disebut juga pasar
petani (grower market). Pasar ini
dijumpai di daerah produksi, umumnya
berada di desa. Pasar local di daerah perikanan laut, sering dan harus
satu kompleks dengan tempat pendaratan ikan. Di pasar lokal ini banyak dijumpai
pedagang yang mengumpulkan hasil produksi seperti tengkulak, pedagang besar,
pedagang besar perantara maupun perkumpulan koperasi yang membeli hasil
produksi untuk dikirim ke pasar sentral dan usaha pengolahan atau pembeli
lainnya.
Di pasar lokal ini, biasanya
tersedia fasilitas-fisilitas penimbangan, penyimpanan, pengangkutan dan
lain-lain. Fasilitas pengangkutan
seperti jalan raya harus tersedia untuk kelancaran perhubungan antara pasar local
dengan pusat-pusat konsumsi, dengan demikian penyaluran hasil produksi berjalan
lancar pula. Fasilitas lain yang harus tersedia di pasar lokal adalah lembaga
pelelangan ikan.
2.
Pasar
Sentral
Pasar sentral disebut pula
pasar terminal (terminal market/ primary
market) merupakan pusat-pusat perdagangan. Pasar ini menerima barang dari
pasar lokal atau langsung dari nelayan dan petani ikan serta biasanya dijumpai
di kota-kota besar atau tempat-tempat pengumpulan lainnya.
Seharsunya pasar sentral
didirikan di kota-kota yang letaknya strategis, antara daerah produksi dan
konsumsi, serta memiliki fasilitas-fasilitas pengangkutan dan bongkar muat yang
baik
3.
Pasar
Ekpor-Impor
Pasar ini disebut juga pasar
pelabuhan merupakan pasar pusat bagi barang-barang yang akan dikirim ke luar
negeri atau ke pulau-pulau, dan barang-barang yang berasal dari impor. Barang yang
akan dikirim ke luar negeri berasal dari pasar pusat, pasar local dan jarang
dari produsen.
Lembaga tataniaga terpenting
yang beroperasi di pasar ini adalah para eksportir, importer, perusahaan
pergudangan, penganguktan antar pulau-antar Negara dan lembaga lainnya.
4.
Pasar
Antar Negara
Pasar antar negara meliputi pasar
dunia, pasar internasional, ini terdapat hubungan antara penawaran dan
permintaan barang tingkat dunia. Di pasar ini hanya tersedia monster (contoh barang) yang
diperjualbelikan dengan standar tertentu. Oleh karena itu standarisasi sangat
penting dalam perdagangan antar negara. Berdasarkan waktu transaski, maka
perdagangan antar Negara dibedakan atas bentuk perdagangan tunai yakni
transaksi berlangsung secara tunai, dan bentuk perdagangan berjangka yakni
transaksi berlangsung pada waktu akan datang.
Perdagangan berjangka merupakan
jual beli yang didasarkan kontrak bahwa pengiriman atau penyerahan barang niaga tertentu dalam
jumlah, mutu, tempat dan waktu tertentu. Berarti harga, jumlah, mutu dan waktu
pengiriman (penyerahan) barang disetujui pada saat tersebut, tetapi pelaksanaan
pengiriman dan pembayaran dilakukan waktu kemudian.
Bila pada pasar antar Negara berlangsung
perdagangan berjangka, maka pasar antar negara tersebut berupa pasar berjangka
pula. Pada pasar berjangka ini, beroperasi badan niaga seperti:
1)
Hedger adalah
badan yang melakukan jual beli dengan metode hadging (pelaksanaan dua macam transaksi secara simultan yang
saling
mempengaruhi antara pasar tunai dan pasar berjangka).
mempengaruhi antara pasar tunai dan pasar berjangka).
2) Speculator adalah mereka yang berdagang dengan harapan
dapat mencapai laba
pada pasar berjangka dalam suasana perubahan harga.
3) Floor Trader adalah speculator yang berdagang dengan
langganan sendiri dan selalu
siap untuk membeli dan menjual menurut
pertimbangan dari keputusannya sendiri.
4) Brokerage Firm merupakan sarana untuk semua cara kontrak dalam
meletakkan
pasar berjangka dan anggota-anggota brokerage firm masing-masing berdagang
untuk langganannya sendiri.
5.
Pasar
Eceran
Pasar eceran merupakan pusat
perdagangan, hal ini pedagang eceran menjual barang dagangannya dalam jumlah
kecil kepada konsumen akhir secara langsung.
Pada pasar eceran dijumpai berbagai pedagang eceran, ada yang memiliki took
dan hanya sekedar kios yang menjual bernagai macam barang dan hanya sejenis
saja. Biasanya pasar ini terdapat di daerah pusat konsumsi (kota, kota kecil
dan pedesaan)