~~~ Selamat untuk PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN (Prodi AGP) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo telah ter Akreditasi B oleh BAN PT, semoga di masa depan menjadi lebih BAIK ~~~ ... Aamiin ya robbal aalamiin... ~~~ <<< sukses untuk Prodi AGP >>>

Friday, December 7, 2012

Revitalisasi Tambak di Jatim Digeber

Petambak Diharapkan Beradaptasi dengan Ekonomi Biru
SURABAYA-kementrian dan Perikanan menargetkan revitalisasi lahan tambak udang yang mangkrak di Jawa Timur dapat dikebut secara bertahap hingga 2014 mendatang

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengungkapkan perbaikkan infrastruktur tambak udang secara bertahap telah dilakukan pada lahan seluas 1.000 hektare di sepanjang pesisir Jawa sehingga mampu memacu kapasitas produksi yang belakangan sempat anjlok 40%-50%.


Cicip optimis produksi udang dapat dioptimalkan hingga 20 ton per musim panen, meningkat 25%-40% dari pencapaian yang dapat diperoleh saat ini di sejumlah sentra produksi seperti Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi yang rata-rata kini memproduksi 5-8 ton per musim panen. Jawa timur merupakan salah satu penyumbang terbesar produksi udang nasional. Sekitar 30% produksi udang di Indonesia dibudidayakan di sejumlah kawasan Jatim. Budidaya udang vaname misalnya, dominan dikembangkan di pesisisir Kabupaten Gresik, Lamongan, dan Tuban.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur mencatat luas tambak di Jatim mencapai 57.343 hektare. Hanya saja, sebagian besar tambak kini dalam kondisi memprihatinkan akibat rusaknya lingkungan pesisir dan buruknya infrastruktur.

"Proses revitalisasi tambak ini akan diperkuat dengan pengembangan teknologi seperti metode plastik dan pemanfaatan kincir angin sebagai salah satu upaya memberdayakan energi terbarukan,"ucap Cicip dalam pemaparan konsep ekonomi biru di Surabaya, Kamis (6/12).

Menurut Cicip, potensi angin di pesisir Jawa cukup besar untuk menyubstitusi pemakaian bahan bakar minyak di tambak udang. Denga begitu, katanya petambak dapat menekan beban operasional serta mengantisipasi resiko gagal panen melalui konsep ekonomi biru yang berbasis ramah lingkungan.

Ekonomi Biru

Cicip berharap model bisnis ekonomi biru itu dapat diadaptasi oleh sejumlah petambak udang di Jatim."ujarnya. Dia juga dapat melipat gandakan pendapatan dengan mengolah limbah perikanan menjadi sejumlah produk turunan yang bernilai tambah. "Upaya itu memungkinkan petambak meningkatkan diversifikasi produk, sistem produksi, pemanfaatan teknologi, hingga menciptakan pasar baru bagi produk-produk yang dihasilkan,"jelasnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Kardani mengungkapkan Jawa Timur berpotensi menggenjot produksi perikanan budi daya hingga 10%-15% pada tahun depan. Diversifikasi produk hasil pengolahan akan lebih ditingkatkan guna memberikan nilai tambah di sejumlah pasar tujuan ekspor. "Diversifikasi produk di Jatim sudah berkembang. Bahkan produk turunan yang dihasilkan paling beragam di antara daerah-daerah lain,"jelasnya.

Hingga juli lalu, ekspor udang Jatim tercatat sebanyak 24.700 ton, naik 1,2% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 24.400 ton. Hingga kini pasar ekspor udang Jatim masih menyasar negara-negara tujuan unggulan seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, China, dan Timur Tengah. "Untuk sektor budidaya, udang memang komoditas unggulan yang sangat digemari di pasar ekspor. Pencabutan ketentuan Commission Decision (CD) dari UE beberapa waktu lalu harus menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas produksi,"katanya.


Sumber: BISNIS INDONESIA Tanggal 07 Desember 2012 Hal.i2

No comments:

AWAL KEBANGKITAN AGRIBISNIS di POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN SIDOARJO

Januari 2015 merupakan bulan dan tahun KERAMAT bagi taruna-taruni AGRIBISNIS Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Oh yah, benarkah ...