~~~ Selamat untuk PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN (Prodi AGP) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo telah ter Akreditasi B oleh BAN PT, semoga di masa depan menjadi lebih BAIK ~~~ ... Aamiin ya robbal aalamiin... ~~~ <<< sukses untuk Prodi AGP >>>

Friday, December 7, 2012

Kredit Sektor Perikanan Punya Potensi

SURABAYA – Pengucuran kredit untuk sektor perikanan selama ini banyak dihindari kalangan perbankan. Pasalnya, sektor ini berisiko tinggi menimbulkan kredit macet. Namun,saat ini banyak nelayan yang menggunakan teknologi modern sehingga potensi terjadinya kredit macet makin terkurangi. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, sektor perikanan kini telah mengalami evolusi dalam hal pemanfaatan teknologi. Dengan teknologi ini akan mampu meminimalkan risiko dan melipatgandakan hasil panen.

Dia mencontohkan,proyek rintisan (pilot project) tambak udang di Jawa Barat (Jabar) kini telah mengalami revitalisasi. Mulai dari saluran irigasi, jalan primer dan skunder. ”Memang saat ini banyak bank yang menghindari kredit ke sektor perikanan.Tapi saya kira,dengan penggunaan teknologi modern, sektor perikanan akan menjanjikan,” ujarya di sela-sela Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Blue Economy di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, kemarin.
Dia mengungkapkan, dari 10.000 hektare tambak yang dikembangkan di Jabar,1.000 hektare di antaranya jadi proyek percontohan lantaran menggunakan inovasi teknologi. Produksi per musim (enam bulan) sebelumnya hanya 5-8 ton, namun sekarang menjadi 20 ton. Di sana untuk pembiayaan juga didukung lima bank.
Di antaranya,BRI,BTN,Bukopin, Bank Jabar Banten (BJB).Nilai kredit yang dikucurkan mencapai Rp400 miliar.“Kredit itu untuk pembangunan infrastruktur dan pengadaan teknologi modern,”tandasnya. Terkait potensi sumber daya kelautan, kata dia, ikan tangkapan Indonesia memiliki potensi mencapai 6,5 juta ton ikan per tahun. Sedangkan potensi lahan budidaya laut lebih dari 12 juta hektare. Selain itu,70% dari 60 cekungan minyak gas (migas) berada di laut dengan cadangan minyak bumi sebesar 9,1 miliar barel. Kemudian 80% industri dan 59% kota berada di wilayah pesisir.Termasuk pariwisata dengan potensi pantai dan keindahan laut. “Saya kira zona laut perlu pengaturan khusus mengingat industri yang bertumpu pada zona ini cukup banyak,”terangnya. 
Deputi Pemimpin Bank Indonesia Surabaya Bidang Pengawasan Perbankan Sarwanto mengatakan,penyaluran kredit di Jatim tumbuh pada kisaran 20%. Penyaluran kredit masih didominasi untuk modal kerja. Per September 2012, kredit modal kerja tercatat Rp129,66 triliun, tumbuh 21,79% dibanding periode yang sama 2011 Rp106,46 triliun. Kredit investasi tercatat Rp31,21 triliun, tumbuh 35,59%,sedangkan kredit lukman hakim??konsumsi tercatat Rp62,64 triliun atau 25,12%.

Sumber: SEPUTAR INDONESIA.COM Tanggal 7 Desember 2012 Hal.1

No comments:

AWAL KEBANGKITAN AGRIBISNIS di POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN SIDOARJO

Januari 2015 merupakan bulan dan tahun KERAMAT bagi taruna-taruni AGRIBISNIS Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Oh yah, benarkah ...