~~~ Selamat untuk PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN (Prodi AGP) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo telah ter Akreditasi B oleh BAN PT, semoga di masa depan menjadi lebih BAIK ~~~ ... Aamiin ya robbal aalamiin... ~~~ <<< sukses untuk Prodi AGP >>>

Tuesday, September 18, 2012

Pengelompokan Komoditas Perikanan Budidaya (Bagian 2)


Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yaitu mengenai Pengelompokan Komoditas Perikanan Budidaya (Bagian 1). Dalam artikel ini perikananindonesia.com akan membahas mengenai pengelompokan komoditas perikanan budidaya berdasarkan jenis makanan (food habits), penyebaran geografis, habitat/media hidup, dan orientasi pasar produk. Langsung saja mari kita simak mengenai Pengelompokan Komoditas Perikanan Budidaya (Bagian 2) berikut ini.

4. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Makanan

Pakan yang dimakan oleh ikan dikelompokkan menjadi golongan tanaman, hewan, atau campuran. Pakan campuran adalah gabungan antara golongan hewan dengan tanaman atau pakan selain golongan hewan atau tanaman, seperti sampah, detritus, dan bangkai. Berdasarkan kepada jenis pakannya, komoditas perikanan budidaya secara alamiah dikelompokan kedalam 3 golongan, yaitu herbivora, omnivora, dan karnivora. Namun demikian, pengelompokan ini tidak kaku, melainkan bersifat fleksibel. Di lingkungan perikanan budidaya, melalui pelatihan makan (weaning), spesies tersebut ternyata bisa menerima apapun jenis dan bentuk pakan yang diberikan. Sebagai contoh, kerapu yang masuk ke dalam golongan ikan karnivora (pemakan daging segar atau pakan hidup) ternyata sudah bisa mengonsumsi pakan dalam bentuk pelet kering.
a. Herbivora
Golongan herbivora adalah spesies akuakultur dengan makanan utamanya berupa tanaman (nabati). Contohnya adalah ikan Gurami sebagai pemakan daun (makrofita); kowan dan tawes sebagai pemakan rumput (makrofita); ikan mola dan tambakan sebagai pemakan fitoplankton (mikrofita); bandeng sebagai pemakan klekap; serta sepat sebagai pemakan fitoplankton atau perifiton. Klekap adalah koloni makanan alami yang terdiri dari lumut, perifiton, dan benthos yang tumbuh didasar tambak. Spesies herbivora pemakan fitoplankton disebut pula sebagai herbivor microfiltering (fitofagus).
b. Karnivora
Pengelompokan Komoditas Perikanan Budidaya (Bagian 2)
Golongan karnivora adalah spesies akuakultur pemakan daging (hewani) sehingga spesies ini disebut ikan predator. Contohnya adalah kerapu, kakap putih, betutu, belut, udang, dan lobster. Dalam akuakultur, ikan predator diberi pakan berupa ikan rucah segar atau memangsa ikan lainnya dan ikan liar yang berukuran lebih kecil. Umumnya, spesies predator relatif sulit menerima pakan buatan, antara lain berupa pelet. Kerapu dan kakap putih sudah bisa menerima pakan pelet melalui serangkaian pembelajaran makan.
c. Omnivora
Golongan omnivora adalah spesies akuakultur yang bisa makan segala jenis makanan. Makanan yang dikonsumsi spesies ini bisa sebagian besar dari kelompok nabati sehingga disebut ikan omnivora yang cenderung herbivora. Spesies golongan ini juga mengonsumsi makanan yang sebagian besar dari kelompok hewani sehingga disebut ikan omnivora yang mengarah ke karnivora. Selain itu, spesies golongan ini juga bisa mengonsumsi makanan dan kelompok bahan organik yang sedang dalam proses pembusukan sehingga  disebut scavenger feeder, dari kelompok sampah organik (detritus) sehingga disebut detritur feeder.

5. Pengelompokan Berdasarkan Penyebaran Geografis

Penyebaran geografis dari spesies perikanan budidaya disebabkan oleh kebutuhan biologis organisme terhadap lingkungan dan daya adaptasi. Hal ini bisa menyebabkan suatu spesies terisolasi secara geografis. Berdasarkan isolasi geografis tersebut dikenal dengan ikan tropis, ikan subtropis, ikan dataran rendah, ikan dataran tinggi, ikan daerah dingin, ikan daerah panas, ikan danau, ikan sungai, dan sebagainya.

6. Pengelompokan Berdasarkan Habitat Atau Media Hidup

Berdasarkan habitatnya, komoditas akuakultur dikelompokkan menjadi spesies air tawar, air payau, dan air laut. Spesies air tawar berasal dan biasa hidup di lingkungan air tawar seperti sungai, saluran irigasi, danau, waduk, rawa, dan sebagainya. Sementara spesies ikan air payau dan laut berasal dan biasa hidup di lingkungan air payau dan laut seperti muara sungai, pantai, paluh, rawa payau, dan laut.
Pengelompokan Komoditas Perikanan Budidaya (Bagian 2)  Pengelompokan komoditas akuakultur berdasarkan habitat dewasa ini menjadi kabur karena beberapa komoditas terutama spesies yang bersifat euryhaline, ternyata bisa dibudidayakan di luar habitat alaminya. Contoh ikan-ikan demikian ini adalah kakap putih dan rumput laut Gracilaria sp. yang sudah bisa dibudidayakan di tambak yang memiliki lingkungan payau, nila juga bisa dibudidayakan dalam jaring apung di laut, bandeng yang dibudidayakan di dalam jaring apung di perairan waduk, dan udang windu yang dibudidayakan di sawah yang memiliki lingkungan air tawar.

7. Pengelompokan Berdasarkan Orientasi Pasar Produk

Tampaknya terdapat hubungan antara jenis etnis di masyarakat dengan kesukaan (prefensi) mengonsumsi jenis ikan tertentu. Masyarakat Jawa Barat menyukai ikan mas, demikian pula masyarakat Sumatera Utara. Masyarakat dari golongan etnis Cina umumnya menyukai ikan laut, seperti kerapu, kakap putih, dan nopoleon. Demikian pula masyarakat Sulawesi Selatan menyukai ikan laut. Faktor prefensi turut menentukan arah/orientasi pemasaran suatu produk perikanan budidaya di suatu daerah.
Pengelompokan komoditas perikanan budidaya sering kali didasarkan pada orientasi pasar dari produk yang dihasilkan. Terdapat sedikitnya tiga orientasi pasar produk akuakultur, yaitu domestik (lokal), ekspor, dan antarpulau. Pasar domestik berlokasi di wilayah tempat produk akuakultur tersebut dihasilkan.

Sumber : Buku Pengantar Akuakultur (Irzal Effendi)

No comments:

AWAL KEBANGKITAN AGRIBISNIS di POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN SIDOARJO

Januari 2015 merupakan bulan dan tahun KERAMAT bagi taruna-taruni AGRIBISNIS Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Oh yah, benarkah ...