Dua tahun belakangan, Indonesia dibuat sibuk oleh serangga. Jika tahun 2011 Indonesia dibuat heboh oleh ulat bulu, maka kini kehebohan didatangkan oleh serangga Paederus fuscipes alias tomcat.
Staf ahli bidang lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Prof Dr Liana Bratasida menegaskan, serangan wabah Ulat Bulu dan Tomcat yang terjadi di beberapa kota di Indonesia itu merupakan bukti langsung telah terjadinya perubahan iklim yang luar biasa.
yang pesat. ”Tidak bisa ditolak lagi, serangan serangga seperti itu ada keterkaitan dengan perubahan cuaca. Apa pula kata Suputa...???
Suputa pakar serangga dari UGM juga menuturkan, serangan ulat bulu dan tomcat menjadi momen untuk mengenalkan serangga dan perannya kepada masyarakat, termasuk anak-anak.
Masyarakat diajak memahami bahwa mereka pun harus hidup berdampingan dengan serangga. Jika manusia mengganggu, maka serangan tomcat adalah hal yang wajar, sama halnya dengan serangan gajah, harimau, dan monyet ekor panjang.
Menurut Liana, kejadian tersebut tak bakal berhentidalam waktu cepat. Kondisi perubahan cuaca yang sangat ekstrem itu terjadi merata pada wilayah Indonesia. Itu berarti kasus tersebut bisa terjadi di banyak daerah lain. Tak itu saja, Liana pun memastikan serangan serangga lain tak menutup peluang terjadi, oleh karena itu perlu kewaspadaan bersama mengatasi persoalan tersebut. Bukan hanya pada akibat serangan serangga saja, tapi juga menekan keruasakan alam.
”Kita memang selalu terlambat menjawab persoalan. Tapi biarlah, yang penting sekarang segera perbaiki alam yang rusak. Agar tidak ada serangan serangga lain,” tuturnya.
Liana mempertegas perubahan cuaca yang sangat drastis ini tak hanya mengganggu keseimbangan alam saja. Banyak fenomena alam lainnya yang bisa ikut terpengaruh, antara lain perubahan permukaan air laut dan kondisi tekanan udara.
Direktur Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wahyuningsih Drajati menambahkan, efek rumah kaca yang terjadi di Indonesia memang perlu diwaspadai. Peningkatan efek rumah kaca itu dapat membuat naiknya permukaan air laut. Dampaknya banyak kepulauan di Indoensia akan hilang dan tenggelam. Itu berarti luas wilayah Indonesia pun semakin menyempit. Karena terjadinya pergeseran batas alam yang ada.
”Sudah ada hitungan dari sejumlah pakar lingkungan tentang kondisi itu. Jakarta pun bisa tenggelam jika tak dilakukan pembenahan secepatnya,” ungkapnya.
Untuk itulah pemerintah telah membuat rencana aksi nasional yang menekan kerusakan alam. Tindakan tersebut dilakukan secara periodik dan berkelanjutan. Ini agar manfaatnya dapat terasa secepatnya.
Untuk itulah pemerintah telah membuat rencana aksi nasional yang menekan kerusakan alam. Tindakan tersebut dilakukan secara periodik dan berkelanjutan. Ini agar manfaatnya dapat terasa secepatnya.