~~~ Selamat untuk PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN (Prodi AGP) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo telah ter Akreditasi B oleh BAN PT, semoga di masa depan menjadi lebih BAIK ~~~ ... Aamiin ya robbal aalamiin... ~~~ <<< sukses untuk Prodi AGP >>>

Friday, October 12, 2012

PERLUAS PASAR PRODUK PERIKANAN, KKP KERJA SAMA DENGAN RITEL


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memfasilitasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)  guna melebarkan sayap bagi pemasaran produk-produk olahan perikanan yang ke seluruh Indonesia lewat peran ritel modern .“Masuknya produk perikanan melalui jaringan ritel modern dapat menjadi mitra pendorong pemasaran produk ikan, yang dapat menjangkau wilayah pemukiman masyarakat,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo usai menghadiri acara Indonesia Fisheries Expo 2012, Kamis (11/10).
Sharif mengatakan, masuknya produk olahan perikanan lokal merupakan bukti nyata telah dihargainya produk ini di pasar ritel modern. Dalam kesempatan tersebut Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produk Perikanan (P2HP) dengan PT Midi Utama Indonesia Tbk atau (Alfamidi) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menandatangani kesepakatan bersama sebagai upaya strategis dalam memasarkan produk olahan perikanan . “Tercatat, saat ini, pasar dalam negeri mampu menyerap 85 persen dari volume produksi perikanan ,” sambungnya.
Seperti diketahui sebelumnya, produk olahan perikanan sudah dipasarkan di Carrefour. Kedepan, selain Alfamart dan Alfamidi, produk dari UKM ini ditargetkan dapat menembus Lotte Mart dan Indomaret,  katanya.


Sharif menjelaskan, kedua pihak tengah mendiskusikan mengenai mekanisme pembayaran dari kerjasama antara UKM dan riteler. “Sejauh ini retail besar telah menyatakan komitmennya kepada kami dengan cara pembayaran khusus namun tidak menggunakan skema konsianasi,” jelasnya.


Sementara itu, Dirjen P2HP, Saut P Hutagalung mengemukakan, akan membina dan memperbaiki mutu hasil olahan perikanan sehingga produk tersebut dapat mudah dipasarkan di ritel modern.


KKP berencana akan menerapkan sertifikasi kelayakan pengolahan secara bertahap kepada seluruh UKM yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan. Persyaratan dasar tersebut meliputi sistem produksi, sanitasi dasar kebersihan, air bersih, serta penggunaan peralatan yang memenuhi persyaratan.


“Peningkatan standar kompetensi lewat program sertifikasi diharapkan mampu memberi nilai plus bagi aktivitas usaha sektor UKM. Kalau dulu yang mendapatkan sertifikasi  hanya Unit Pengolahan Ikan (UPI)  berskala besar, namun sekarang UPI skala kecil akan kita bina,” paparnya. Selain itu KKP mendorong KADIN untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha didaerah. “kita sudah banyak berdiskusi dengan KADIN terkait peran mereka dalam melakukan pendampingan dan penyerapan produksi hasil perikanan dari UKM,” jelasnya.
Seiring dengan tumbuh kembangnya UKM pengolahan hasil perikanan, KKP setiap tahunnya telah menyelenggarakan lomba produk unggulan hasil perikanan UKM
 yang bertujuan untuk mengangkat dan memperluas pemasaran terhadap produk UKM.
Hasilnya terdapat, berbagai produk olahan hasil perikanan yang masuk ke ritel terkemuka seperti abon batari, abon Ikan Patin Jambi, abon Ikan Haruan Banjarmasin, Snack Ikan Petek Jawa Barat dan dim sum udang. Tercatat, saat ini terdapat 12 produk yang telah lulus dari program branding, sementara tahun ini akan menyusul 6 produk lagi yang sedang di dalam tahap karantinasisasi.
Seperti diketahui, KKP telah menginisiasi program
branding produk perikanan sebagai upaya memfasilitasi pemasaran produk perikanan yang diproduksi oleh UKM ke industri ritel modern. Lantaran produk UKM yang dapat dipasarkan adalah produk yang lulus program branding. Program branding meliputi cara produksi yang mengikuti standar mutu, perbaikan sisi kemasan, dan harga yang bersaing.
Hal senada dikatakan Marketing and Bussines Developement Director Alfamidi, Santoso Kurniadi. Ia mengatakan pelaku usaha ritel tidak keberatan menjual produk perikanan UKM selama memenuhi syarat yaitu terjaminnya mutu , packaging baik serta harga yang bersaing. “Kita membuka peluang selebar-lebarnya atas masuknya produk perikanan dari UKM,”sambungnya.


Santoso mengatakan,  sebagai bagian dari jaringan ekonomi indonesia memiliki andil untuk menyerap hasil produksi UKM olahan perikanan,”jelasnya. Terkait cara pembayaran antara UKM dengan pihak Ritel, ia menyatakan siap membayar dengan jangka waktu dalam seminggu serta tergantung dari jenis barang.


Masuknya produk-produk lokal ke pasar ritel modern, merupakan suatu keuntungan bagi pelaku UKM, karena produk mereka dapat diterima oleh masyarakat luas di Indonesia. Ia mengungkapkan, dengan kekuatan 420 outlet yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia terdapat stan penjualan hasil olahan perikanan, namun ia tak mengungkap secara terperinci mengenai berapa jumlah UKM yang telah digandeng dalam kerja sama tersebut.

Sumber : KKP NEWS

No comments:

AWAL KEBANGKITAN AGRIBISNIS di POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN SIDOARJO

Januari 2015 merupakan bulan dan tahun KERAMAT bagi taruna-taruni AGRIBISNIS Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Oh yah, benarkah ...