Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, Pemilu serentak akan menghemat banyak anggaran negara. Dana penyelenggaraan Pemilu akan banyak terpangkas jika pemilihan dilaksanakan dalam satu waktu. "Pasti menghemat," kata Hadar dalam diskusi di kompleks parlemen Senayan, Jumat 28 September 2012. "Tapi kami belum menghitung berapa penghematannya."
Menurut dia, sebagian besar anggaran habis untuk kebutuhan honor panitia pelaksana lapangan. Pasalnya, dalam setiap Pemilu KPU merekrut orang untuk membantu pelaksanaan. Perekrutan memakan banyak biaya, terlebih jika dilaksanakan berulang kali dalam kurun waktu yang berdekatan. "Harus ada biaya pelatihan, honor, konsumsi. Itu yang paling besar," ujar Haidar.
Selain itu, Pemilu serentak juga menghemat anggaran logistik. KPU tak perlu mencetak surat suara banyak-banyak karena bisa digabung dalam satu kertas suara. Anggaran untuk distribusi perlengkapan Pemilu juga diyakini terpangkas. "Yang dicetak tak perlu terlalu banyak," katanya.
Saat ini pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sedang membahas usul plaksanaan Pemilu satu waktu tersebut. Usul ini bisa terealisasi jika dewan meloloskan aturan Pemilu serentak dalam berbagai Rancangan Undang-Undang (RUU) yang tengah dibahas, antara lain RUU Pemilihan Kepala Daerah dan RUU Pemerintah Daerah.
Anggota Komisi II DPR Arif Wibowo setuju atas usul ini. "Program pembangunan antara pusat dengan daerah akan lebih baik dengan Pemilu serentak," katanya. Hanya, belum ada kesepakatan antar anggota dewan maupun dengan pemerintah tentang transisi menuju Pemilu serentak.
Sumber : TEMPO.CO, Jakarta -
No comments:
Post a Comment