"Jadikan ikan sebagai menu utama keluarga Indonesia karena kandungan ikan sangat tinggi protein sehingga layak menjadikannya sumber protein masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut Hutagalung dalam acara Festival Perikanan Nusantara 2012 di Jakarta, Sabtu.
Festival itu, menurut dia, bertujuan mendorong peningkatan citra produk perikanan, antara lain dengan mengusung komoditas bandeng, patin, dan pindang sebagai bahan pangan yang ekonomis, bergizi tinggi, dan aman mengonsumsi ikan itu.
Apalagi, ujar dia, ketiga komoditas perikanan tersebut juga memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan nutrisi masyarakat Indonesia. Selain itu, ketiga produk dari komoditas perikanan tersebut juga banyak diusahakan oleh masyarakat sehingga mempromosikan ketiganya diklaim sebagai bukti keberpihakan KKP pada ekonomi kerakyatan.
Ia memaparkan Festival Perikanan Nusantara yang diselenggarakan secara rutin sejak 2010 merupakan salah satu bentuk upaya KKP untuk mengajak masyarakat agar gemar makan ikan.
"Masyarakat diharapkan semakin dekat dan tertarik untuk membudidayakan serta mengolah ikan sebagai sumber pangan," katanya.
Saut juga menuturkan, sampai saat ini, konsumsi ikan nasional memiliki kecenderungan untuk naik setiap tahunnya. Berdasarkan data KKP, tingkat konsumsi ikan nasional pada tahun 2010 mencapai 30,48 kilogram/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 31,64 kilogram/kapita/tahun atau dapat dikatakan mengalami peningkatan 3,81 persen.
Bahkan, lanjut dia, selama periode 2007--2011 tercatat bahwa rata-rata laju konsumsi ikan per kapita di Indonesia mengalami pengingkatan rata-rata sebesar 5,04 persen per tahun.
Dirjen P2HP KKP mengemukakan bahwa peningkatan konsumsi ikan itu didukung dengan adanya promosi produk dan gerakan makan ikan (Gemarikan) di seluruh provinsi di Tanah Air.
"Kampanye Gemarikan merupakan program unggulan yang bersifat multisektoral dan berpijak kepada kekuatan sinergi antara pelaku pasar dengan pemerintah," katanya. ant
Festival itu, menurut dia, bertujuan mendorong peningkatan citra produk perikanan, antara lain dengan mengusung komoditas bandeng, patin, dan pindang sebagai bahan pangan yang ekonomis, bergizi tinggi, dan aman mengonsumsi ikan itu.
Apalagi, ujar dia, ketiga komoditas perikanan tersebut juga memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan nutrisi masyarakat Indonesia. Selain itu, ketiga produk dari komoditas perikanan tersebut juga banyak diusahakan oleh masyarakat sehingga mempromosikan ketiganya diklaim sebagai bukti keberpihakan KKP pada ekonomi kerakyatan.
Ia memaparkan Festival Perikanan Nusantara yang diselenggarakan secara rutin sejak 2010 merupakan salah satu bentuk upaya KKP untuk mengajak masyarakat agar gemar makan ikan.
"Masyarakat diharapkan semakin dekat dan tertarik untuk membudidayakan serta mengolah ikan sebagai sumber pangan," katanya.
Saut juga menuturkan, sampai saat ini, konsumsi ikan nasional memiliki kecenderungan untuk naik setiap tahunnya. Berdasarkan data KKP, tingkat konsumsi ikan nasional pada tahun 2010 mencapai 30,48 kilogram/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 31,64 kilogram/kapita/tahun atau dapat dikatakan mengalami peningkatan 3,81 persen.
Bahkan, lanjut dia, selama periode 2007--2011 tercatat bahwa rata-rata laju konsumsi ikan per kapita di Indonesia mengalami pengingkatan rata-rata sebesar 5,04 persen per tahun.
Dirjen P2HP KKP mengemukakan bahwa peningkatan konsumsi ikan itu didukung dengan adanya promosi produk dan gerakan makan ikan (Gemarikan) di seluruh provinsi di Tanah Air.
"Kampanye Gemarikan merupakan program unggulan yang bersifat multisektoral dan berpijak kepada kekuatan sinergi antara pelaku pasar dengan pemerintah," katanya. ant
No comments:
Post a Comment