~~~ Selamat untuk PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN (Prodi AGP) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo telah ter Akreditasi B oleh BAN PT, semoga di masa depan menjadi lebih BAIK ~~~ ... Aamiin ya robbal aalamiin... ~~~ <<< sukses untuk Prodi AGP >>>

Tuesday, April 20, 2010

Selalu Terlambat, LAMBAN MENYIASATI HALUAN HIDUP


Terlambat berkolerasi positif dengan kegagalan???
Kebiasaan suka terlambat dalam bidang apa pun umumnya berkorelasi positif ataupun berpotensi menjadi suatu kegagalan atau penundaan keberhasilan. Seorang pelajar yang seringkali terlambat, sangat mungkin akan tertinggal dibanding teman-teman sekelasnya yang tidak terlambat, terlebih lagi bila dia tidak mau mengejar keterlambatan pelajaran yang tidak sempat diikutinya.
Kebiasaan terlambat berakibat fatal
Dalam meraih prestasi, kebiasaan suka terlambat bisa berakibat fatal. Keengganan dan ketidakberanian menjadi inovator atau pelopor umumnya menimbulkan penyesalan. Memang resiko untuk gagal akan jauh lebih besar pada pelopor dibanidng para pengikut (follower), tetapi sukses yang diperoleh juga sangat besar pada pelopor.
Jiwa enterpreuner dan petualang, berani mengambil resiko???
Kepiawaian membidik pasar dan melakukan segmentasi secara sempurna akan mendasari kunci sukses. Namun demikian, pada umumnya kesediaan orang untuk menjadi pelopor sangat terbatas. Masalahnya, semua orang sangat enggan menanggung resiko. Hanya pada enterpreneur dan petualang lah yang berani mengambil risiko tinggi dalam situasi kurang menguntungkan sekalipun. Pada umumnya, budaya sebagai inovator pada diri kita tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan para pembudidaya/pengolah, ketika mereka diperkenalkan dengan teknologi baru yang lebih maju.
Akankah kita menunggu teman lain yang berhasil???
Meski sudah diketahui, dengan teknologi baru tersebut produktivitas dan efisiensi usaha budidaya/pengolahan diyakini bakal meningkat sehingga membuka peluang jauh lebih besar ke arah meningkatnya pendapat dan profit, toh tidak semua pembudidaya/pengolah berani mengambil resiko untuk mencobanya pada skala besar. Hanya sebagian kecil pembudidaya/pengolah inovator lah yang bersedia mengambil resiko untuk menerima kehadiran teknologi baru tersebut. Pembudidaya/pengolah lainnya, hanya akan melakukan tindakan serupa kalau teman-teman mereka sudah terbukti berhasil dan sebagian lainnya menolak atau tidak mau berubah.

No comments:

AWAL KEBANGKITAN AGRIBISNIS di POLITEKNIK KELAUTAN dan PERIKANAN SIDOARJO

Januari 2015 merupakan bulan dan tahun KERAMAT bagi taruna-taruni AGRIBISNIS Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Oh yah, benarkah ...